“Jadi, malam ini jangan banyak
ngobrol. Langsung istirahat. Tidur ya, harus tidur. Soalnya besok pagi buta
kita perlu tenaga ekstra buat sampai ke puncak Mahameru.”
Aku gak yakin secara pasti siapa yang bicara saat itu, entah Arat atau
juga Mas Herry. Ya, sekitar enam bulan lalu kami memang melakukan perjalanan
yang (menurutku) luar biasa. Bersama Arat, Mas Herry, dan dua belas orang
lainnya kami melakukan perjalanan untuk mencoba menjadi orang paling tinggi di
Pulau Jawa.
“...”
Aku cuma diam, gak tahu harus berbuat apa. Susah banget
mendeskripsikan perasaanku saat itu. Antara senang, takut, gak percaya, geregetan,
seolah bercampur jadi satu dan aku gak
bisa menemukan kata yang pas untuk mewakili itu semua. Yang jelas aku sudah
lama membayangkan ini terjadi. Aku sudah lama ingin menginjakkan kakiku atau sekedar
berteriak di tempat paling tinggi di Pulau Jawa, Puncak Mahameru. Dan kurang
dari empat jam, perjalanan ke sana akan dimulai.
***